You are on page 1of 12

Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies

https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

Depression and Anxiety from the Alquran's Perspective


(Analysis of the interpretation of the Huzn and Khauf verses
according to Maudhu'i Al-Farmawi's Tafsir Theory)
Firly Hidayanti1, Agus Hidayatullah.

Abstract
[Depression and Anxiety in the Qur'anic Perspective (Analysis of the Interpretation of the Verses of Huzn and
Khauf According to Maudhu'i Al-Farmawi's Tafsir Theory)] Depression and anxiety are mental health problems that
are increasingly common in modern society. From the perspective of the Koran, there are verses that discuss feelings of
sadness and fear. Tafsir of the Verses Huzn and Khauf according to Maudhu'i Al-Farmawi's Tafsir Theory provides an insight
into how the Koran views these feelings. This research aims to analyze the Koran's views on depression and anxiety through
the interpretation of the verses Huzn and Khauf according to Maudhu'i Al-Farmawi's theory of interpretation. The research
method used is qualitative analysis of the interpretation of the verses Huzn and Khauf according to Maudhu'i Al-Farmawi's
theory of interpretation. The research results show that the Koran views feelings of sadness and fear as part of life's trials
that humans must face. The Koran also provides solutions to overcome these feelings, such as by praying and increasing
worship. This research contributes to expanding understanding of the Koran's views on depression and anxiety.
Keywords
Depression — Alquran — Anxiety

‫ملخص‬
‫[[االكتئاب والقلق من المنظور القرآني (تحليل تفسير آيات الحزن والخوف على نظرية تفسير موذوي الفرماوي)] االكتئاب والقلق من مشاكل الصحة العقلية التي تنتشر بشكل متزايد‬
‫ تفسير آيات الحزن والخوف وفقا لنظرية التفسير لموضوي الفرماوي يقدم نظرة ثاقبة لكيفية‬.‫ ومن وجهة نظر القرآن هناك آيات تناقش مشاعر الحزن والخوف‬.‫في المجتمع الحديث‬
.‫ يهدف هذا البحث إلى تحليل آراء القرآن الكريم في االكتئاب والقلق من خالل تفسير آيتي الحصن والخوف وفق نظرية التفسير لموضوي الفرماوي‬.‫رؤية القرآن لهذه المشاعر‬
‫ وتظهر نتائج البحث أن القرآن ينظر إلى مشاعر الحزن والخوف‬.‫ومنهج البحث المستخدم هو التحليل النوعي لتفسير آيات الحصن والخوف وفق نظرية التفسير لموضوي الفرماو ي‬
‫ ويساهم هذا البحث في توسيع فهم آراء‬.‫ كالصالة واإلكثار من العبادة‬،‫ كما يقدم القرآن حلوالً للتغلب على هذه المشاعر‬.‫كجزء من تجارب الحياة التي يجب على اإلنسان أن يواجهها‬
.‫القرآن بشأن االكتئاب والقلق‬
‫الكلمات المفتاحية‬
‫االكتئاب – القرآن – القلق‬
Abstrak
[Depresi Dan Anxiety Dalam Perspektif Alquran (Analisis Terhadap Tafsir Ayat-Ayat Huzn dan Khauf Menurut
Teori Tafsir Maudhu’i Al-Farmawi)] Depresi dan kecemasan adalah masalah kesehatan mental yang semakin umum
terjadi di masyarakat modern. Dalam perspektif Alquran, terdapat ayat-ayat yang membahas tentang perasaan sedih dan
takut. Tafsir Ayat-Ayat Huzn dan Khauf menurut Teori Tafsir Maudhu’i Al-Farmawi memberikan pandangan tentang
bagaimana Alquran memandang perasaan-perasaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan Alquran
tentang depresi dan kecemasan melalui tafsir ayat-ayat Huzn dan Khauf menurut teori tafsir Maudhu’i Al-Farmawi. Metode
penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif terhadap tafsir ayat-ayat Huzn dan Khauf menurut teori tafsir Maudhu’i
Al-Farmawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alquran memandang perasaan sedih dan takut sebagai bagian dari ujian
hidup yang harus dihadapi oleh manusia. Alquran juga memberikan solusi untuk mengatasi perasaan-perasaan tersebut,
seperti dengan berdoa dan memperbanyak ibadah. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperluas pemahaman
tentang pandangan Alquran terhadap depresi dan kecemasan.
Kata-kata Kunci
Depresi — al-quran — Anxienty
1
Institut Agama Islam PERSIS Bandung, Indonesia
*Penulis Korespondensi: firlymisohima01@gmail.com

2. Skripsi Rahmi Meldayanti yang berjudul “Mental


Daftar Isi Disorder dalam Alquran (Tafsir Maudhu’i tentang
Mental Disorder Ragam dan Penanggulangannya)”. 117
3. Metode ................................................................. 117
1. Pendahuluan ......................................................... 116
4. Hasil dan Pembahasan........................................... 117
2. Kajian Pustaka ...................................................... 117
4.1 Hasil .............................................................. 117
2.1 Kajian Teori ................................................... 117
4.1.1 Depresi dan Anxiety dalam Tinjauan Umum .. 117
2.1.1 Teori Tafsir Maudhu’i Al-Farmawi.................. 117
4.2. Pembahasan ................................................. 119
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................... 117
5. Kesimpulan ........................................................... 125
Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam
jurnal ini adalah: .................................................. 117 6. Pustaka ................................................................ 126
1. Tesis karya Sri Tanti yang berjudul “Terapi Penyakit
Jiwa Perspektif Alquran (Elaborasi Ayat-Ayat tentang
Syifa’ dalam Alquran)”. ......................................... 117

115
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

1. Pendahuluan dipandang lebih sesuai dan berkesan bagi umat


nabi Muhammad.
Manusia adalah entitas yang memiliki kemampuan Yang demikian itu disebabkan oleh semakin
berpikir rasional dan dimensi emosional yang rumitnya persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
signifikan. Kombinasi antara kecerdasan berpikir manusia dari masa ke masa sehingga dapat
dan daya empati memungkinkan manusia untuk menimbulkan tekanan karena mengalami
bekerja bersama-sama dan mewujudkan tujuan hambatan dalam memenuhi setiap harapannya.
hidup mereka. Kolaborasi ini telah membentuk Tekanan tersebut berpengaruh pada kualitas
peradaban manusia dengan segala hidupnya dan menyebabkan depresi yaitu rasa
kompleksitasnya. (Wattimena, 2016)
pesimis dan takut menghadapi apa yang akan
Manusia memiliki dua unsur penyangga hidup,
yakni unsur fisik dan metafisik, yang sama-sama terjadi di masa depan. Ketiika manusi asudah
penting untuk menjaga kesehatan mereka. Unsur terjerat dalam lingkup depresi, mereka akan
metafisik, seperti rohani atau jiwa, memiliki nilai menjalani kehidupan dengan keyakinan bahwa
tambahan karena penilaian terhadap manusia tidak penderitaan telah mengungkung dirinya dan dunia
hanya berdasarkan tampilan fisiknya. Dalam seakan-akan sudah tidak ada artinya. Dengan pola
perkembangan zaman dan teknologi, masalah yang pikir seperti itu, mereka akan kesulitan menjalani
dihadapi manusia bukan hanya fisik, tetapi juga kehidupan seperti mengerjakan tugas, konsentrasi,
masalah mental dan emosional. Banyak serta menjaga interaksi sosial dengan teman dan
penderitaan berasal dari pemikiran, seperti keluarga.(Wattimena, 2016)
kekhawatiran tentang masa depan atau penyesalan Alquran telah lebih dulu memberikan kabar
atas masa lalu. Mengatasi kesulitan sehari-hari mengenai masalah kejiwaan, salah satunya adalah
memerlukan pemikiran yang jelas dan menghindari depresi dan anxiety yang banyak disebutkan dalam
cemas serta penyesalan yang berlebihan. Gangguan beberapa ayat yang menjadi fokus kajian ini.
mental dan emosional bisa membuat interaksi
sosial sulit dan menghambat kemampuan untuk
menghargai kehidupan.
Banyak masalah yang timbul dalam masyarakat
yang disebabkan oleh gangguan mental. Salah
satunya adalah maraknya kasus bunuh diri.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) pada 2019, Indonesia memiliki rasio bunuh
diri sebesar 2,4 per 100 ribu penduduk. Angka ini
menunjukkan bahwa ada dua orang di Indonesia
yang melakukan bunuh diri dari 100 ribu jiwa di
tahun tersebut. Dengan asumsi jumlah penduduk
sebnayak 270 juta jiwa, maka kasus bunuh diri pada
tahun tersebut diperkirakkan sebanyak 6.480
kasus. Salah satu jenis gangguan mental yang
menjadi penyebabnya adalah depresi.
Islam merupakan agama yang diyakini oleh
mayoritas masyarakat Indonesia, melarang
seseorang untuk membunuh dirinya sendiri.
Alquran bahkan mengharamkan perbuatan
tersebut sebagaimana yang terdapat dalam firman
Allah SWT. yang berbunyi:
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian
dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak
akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian
itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An-Nisa’: 29-30).
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa bunuh diri
merupakan dosa yang sangat besar sehingga
balasannya pun adalah neraka. Alquran sebagai
pedoman hidup bagi manusia agar dapat menjalani
kehidupan dengan selamat menuju gerbang
kematian, memuat berbagai macam ilmu yang
dapat menjadi solusi bagi segala jenis persoalan
hidup. Mu’jizat Alqurān dalam bentuk ilmu

116
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

2. Kajian Pustaka 2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam
2.1 Kajian Teori jurnal ini adalah:
Dalam mengkaji ayat-ayat mengenai fenomena- 1. Tesis karya Sri Tanti yang berjudul “Terapi
fenomena alam kelautan penelitian akan Penyakit Jiwa Perspektif Alquran (Elaborasi Ayat-
menggunakan tiga pendekatan teori yaitu teori Ayat tentang Syifa’ dalam Alquran)”.
tafsir maudhu’i Al-Farmawi 2. Skripsi Rahmi Meldayanti yang berjudul “Mental
2.1.1 Teori Tafsir Maudhu’i Al-Farmawi Disorder dalam Alquran (Tafsir Maudhu’i tentang
Teori maudhu’i adalah metode penafsiran yang Mental Disorder Ragam dan Penanggulangannya)”.
menghimpun ayat-ayat Alquran yang memiliki 3. Jurnal karya Widiya A Radiani yang berjudul
pembicaraan mengenai topik yang sama. Diteliti “Kesehatan Mental dan Penanganan Ganngguannya
dari seluruh seginya kemudian dianalisis Secara Islami “.
berdasarkan ilmu yang berhubungan yang 4. Jurnal karya Ulfi Putra Sany yang berjudul
digunakan oleh mufassir untuk menjelaskan akar “Gangguan Kecemasan dan Depresi Menurut
permasalahan sehingga dapat dipahami dan Persfektif Alquran “.
dikuasai dengan mudah olehnya secara mendalam
agar dapat menolak segala kritik yang datang. 3. Metode
Proses penafsiran menggunakan metode tafsir
maudhu’i telah ada sejak zaman Rasulullah SAW.. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
Meskipun demikian, namun tetap saja fungsinya ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu
belum dapat dipahami secara jelas pada saat iitu. penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
Dengan kata lain bahwa kajian masa lalu tersebut gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat
merupakan usaha untuk mengembangkan metode sekarang (Sujana dan Ibrahim:1989).
semacam itu dan memudahkan cara kerjanya. Jenis penelitian yang digunakan dalam
Para mufassir mutaqodimin menulis karya penelitian ini adalah penelitian kepustakaan
tafsir yang membahas mengenai salah satu dari (library research). Suatu penelitian yang dilakukan
sekian banyak masalah yang terkandung dalam dengan cara mengumpulkan sumber data pustaka s
Alquran dan beberapa mencantumkan tafsir dan menggunakan teknik analisis isi.
tematik di sela-sela halaman kitabnya. Meskipun
yang demikian memiliki kesamaan dengan bentuk 4. Hasil dan Pembahasan
penafsiran dengan metode maudhu’i, namun tetap
tidak dapat dikatakan sebagai kajian tafsir 4.1 Hasil
maudhu’i disebabkan belum ditemukannya sesuatu 4.1.1 Depresi dan Anxiety dalam Tinjauan
yang dapat dijadikan sebagai metode itu sendiri. Umum
Adapun langkah-langkah penafsiran Secara umum depresi adalah gangguan perasaan
menggunkanan metode tafsir maudhu’i Al-Farmawi yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan
adalah memilih atau menetapkan masalah Alquran kegembiraan/gairah) disertai dengan gejala-gejala
yang akan dikaji, melacak dan menghimpun ayat- lain seperti gangguan tidur, menurunnya selera
ayat yang berkaitan dengan masalah yang telah makan, merasa sedih dan sendu, juga melambatnya
ditetapkan, menyusun ayat-ayat tersebut secara gerak dan fungsi tubuh. (Lubis, 2009)
runut sebagaimana kronologi masa turunnya Terdapat banyak jenis depresi yang
disertai asbab al-nuzul, menyajikan munasabah digolongkan sesuai dengan penyebabnya,
ayat-ayat tersebut, menyusun tema bahasan dalam diantaranya adalah Minor Depression, Mayor
kerangka yang sistematis dan lengkap, melengkapi Depression, Depresi Psikogenik, Depresi Endogeni,
pembahasan dengan hadis apabila diperlukan Depresi Somatogenik, Postpartum Blues, daan
sebagai penyempurna, dan mempelajari serta masih banyak lagi.
memahami ayat-ayat tersebut secara tematik dan Sedangkan anxiety adalah gangguan kecemasan
menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang ditandai dengan perasaan takut yang
yang mengandung arti serupa, lalu dikompromikan berlebihan dan kekhawatiran serta kelainan
antara pengertian ‘am dan khash, mutlaq dan perilaku terkait. Gangguan kecemasan berbeda dari
muqoyyad, mengsinkronkan ayat-ayat yang ketakutan atau rasa tidak aman yang disebabkan
turunnya tampak kontradiktif, menjelaskan nasikh oleh stres, karena sifatnya yang terus menerus dan
mansukh, sehingga semua ayat tersebut bertemu memiliki durasi yang lebih lama. Orang dengan
pada suatu muara tanpa perbedaan dan kontradiksi gangguan kecemasan cenderung membesar-
atau tindakan pemaksaan terhadap sebagian ayat besarkan bahaya dari situasi yang mereka hindari.
kepada makna yang tidak sebenarnya. Adapun beberapa jenis gangguan kecemasan

117
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

adalah gangguan fobia, gangguan panik, gangguan bermakna kesusahan yang sangat besar
cemas menyeluruh, gangguan obsesif-kompulsif, dan tidak terbendung dalam pikiran
gangguan somatoform, gangguan stres pasca sehingga membuat orang yang
trauma, dan gangguan Disossiasi/Konversi. mengalaminya akan selalu menceritakan
4.1.2 Kosakata Depresi dan Anxiety dalam Al- sesuatu yang tidak dapat ditanggungnya
Qur’an sendiri kepada orang lain.
Dalam Alquran depresi disebutkan dengan lafaz Ayat-ayat yang menyebutkan tentang huzn
huzn yang berarti kesedihan dan lafaz anxiety adalah QS. Ali-Imran [3]: 176, QS. An-Nahl [16]: 127,
disebutkan dengan lafaz khauf yang berarti QS. Luqman [31]: 23, QS. Al-Maidah [5]: 41, QS. Al-
ketakutan. An’am [6]: 33, QS. Yunus [10]: 65, QS. Yasin [36]: 76,
4.1.2.1 Al-Huzn
QS. Aat-Taubah [9]: 40, QS. Al-Baqarah [2]: 38, QS.
Dalam Alquran, terdapat beberapa istilah yang
Al-Baqarah [2]: 62, QS. Al-Baqarah [2]: 262, QS. Al-
digunakan untuk menyebutkan depresi, salah
satunya disebutkan dengan lafaz huzn yang arttinya Baqarah [2]: 274, QS. Al-A’raf [7]: 35, QS. Al-
kekasaran yang ada pada tanah dan jiwa. Baqarah [2]: 112, QS. Al-Ahqaf [46]: 13, QS. Al-A’raf
Maksudnya yaitu kesedihan yang timbul karena [7]: 49, QS. Ali-Imran [3]: 170, QS. Yunus [10]: 62,
kehilangan sesuatu yang berharga. (Al-Ishfahani, QS. Yusuf [12]: 13, 84, 86, QS. At-Taubah [9]: 92, QS.
2017). Beberapa pendapat menyatakan bahwa
huzn berarti keruhnya jiwa disebabkan Az-Zukhruf [43]: 68.
berkurangnya rasa bahagia akibat sesuatu yang 4.1.2.2 Al-Khauf
menyakitkan (Ishmah Harahap, 2022). Dalam kitab Al-Mufradāt fī Gharībi Al-Qur’ān karya
Istilah huzn telah banyak disebutkan di dalam Al-Işhfahāni, menyebutkan makna khauf adalah
Alquran, baik dalam bentuk jamak maupun tunggal meramalkan sesuatu yang dibenci berdasarkan
yang disebutkan bersamaan dengan lafaz khauf. suatu tanda, baik bersifat sangkaan maupun
Yang demikian menunjukkan bahwa dalam setiap bersifat yakin. Sebagaimana‫ اَ ْل َر َجاء‬dan ‫ط َمع‬
َ ‫ ال‬yang
rasa sedih terdapat rasa takut akan sesuatu di artinya harapan. Dimaknai dengan meramalkan
dalamnya. Biasanya lafaz huzn yang beriringan sesuatu yang disukai berdasarkan suatu tanda, baik
dengan lafaz khauf disebutkan dengan bersifat sangkaan maupun keyakinan. Lawan dari
menggunakan lâ nafī dan lâ nahî yang berbentuk khauf ini adalah ‫ األ َ َمن‬yang memiliki arti aman. Lafaz
negatif maupun konfirmatif. khauf ini dapat digunakan bagi hal-hal yang bersifat
Alquran menyebutkan kesedihan dalam duniawi maupun ukhrawi.
beragam lafaz yang berbeda. Ada yanng Dalam Alquran banyak sekali ayat yang
menggunakan fiil maupun isim. Adapun lafaz-lafaz terdapat di dalamnya lafaz khauf dengan bentuk
yang semakna dengan huzn adalah sebagai berikut: yang beragam. Term-term khauf dalam Alquran
1) Lafaz ghamm yang berarti peningkatan secara keseluruhan berjumlah 34 bentuk yang
kesedihan yang berwujud kecemasan tersebar pada 124 ayat. Dari ke 34 bentuknya dapat
ketika ditimpa suatu peristiwa yang disimpulkan menjadi tiga bagian bentuk tashrif,
menyedihkan atauu kegagalan. Disebutkan madhi, mudhori dan masdar (Ikrar, 2016).
sebanyak 11 kali dalam Alquran dengan Objek yang disebutkan dalam ayat-ayat khauf
berbagai bentuk. sangat beragam, mulai dari takut kepada Allah SWT.,
2) Lafaz hamm yang merupakan jenis orang tertentu, musuh, perhitungan catatan amal
gangguan mental yang menyebabkan pada hari akhir, dan lain sebagainya. Ayat-ayat
penderitanya terus-menerus berfikir dalam Alquran yang menyebutkan tentang khauf
negatif mengenai ancaman yang akan adalah QS. Al-Ahzab [33]: 19, QS. Ali-Imran [3]: 175,
terjadi di masa depan. Dengan kata lain QS. Al-Baqarah [2]: 155, QS. An-Nisa [4]: 83, QS. Ar-
hamm adalah perasaan sedih attau Ra’d [13]: 12, QS. An-Nahl [16]: 112, QS. An-Nur
kekhawatiran yang disebabkan oleh [24]: 55, QS. Al-Qashash [28]: 18, QS. Ar-Rum [30]:
sesuatu yang belum terjadi. 24, QS. Az-Zukhruf [43]: 68, QS. Quraisy [106]: 4, QS.
3) Lafaz dlaiq yang berarti kesempitan. Adz-Dzariyat [51]: 28, QS. Al-Qashash [28]: 31, QS.
Kesedihan yang dirasakan ketika Al-Baqarah [2]: 182, QS. Hud [11]: 103, QS. Ibrahim
dihadapkan dengan suatu peristiwa yang [14]: 14, QS. Ar-Rahman [55]: 46, QS. An-Nazi’at
tidak diinginkan. [79]: 40, QS. An-Nisa [4]: 128, QS. An-Nisa [4]: 9, QS.
4) Lafaz asaf/asif yang bermakna rasa sedih Maryam [19]: 5, QS. Al-Qashash [28]: 7, QS. Asy-
yang disertai amarah. Syu’ara [26]: 21, QS. Al-Baqarah [2]: 229 dan 239,
5) Lafaz batstsa yang memiliki arti QS. An-Nisa [4]: 3,35 dan 101, QS. At-Taubah [9]: 28,
menghamburkan dan menyebarluaskan. Ia QS. Al-Maidah [5]: 28, QS. Al-An’am [6]: 15, 80 dan

118
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

81, QS. Al-A’raf [7]: 59, QS. Al-Anfal [8]: 48, QS. lamanya hingga anak-anaknya yang lain merasa
Yunus [10]: 15, QS. Hud [11]: 3, 26 dan 84, QS. Yusuf khawatir akan kondisinya sebagaimana yang
[12]: 13, QS. Maryam [19]: 45, QS. An-Nahl [16]: 47, terdapat dalam QS. Yusuf [12]: 86 yang berbunyi:
Q.S. Al-Sajdah [32]: 16, Q.S. Al-Asyu’ara [26]: 12,14 "Mereka berkata, 'Demi Allah SWT., engkau
dan 135, Q.S. Al-Qashash [28]: 33 dan 34, Q.S. Al- tetap mengingat Yusuf sehingga engkau akan sakit
Zumar [39]: 13, Q.S. Al-Ghafir [40]: 26, 30 dan 32, parah atau engkau akan menjadi orang yang putus
Q.S. Al-Ahqaf [46]: 21 dan Q.S. Al-Haysr [59]: 12. asa.”
4.2. Pembahasan Yang dimana apabila tidak disertai kesadaran
4.2.1 Tafsir Ayat Huzn dan Khauf terhadap takdir Allah SWT. dan keimanannya yang
4.2.1.1 Tafsir Ayat-Ayat Huzn dalam QS. Yusuf [12]: tidak diragukan lagi sebagai nabi dan rasul Allah
84 dan QS. Fathir [35]: 34 SWT., pastilah beliau merasa putus asa karena
Dalam QS. Yusuf [12]: 84 Allah berfirman: kesedihan yang mendalam akibat kehilangan orang
“Dan (Yakub) memalingkan diri dari mereka yang sangat dicintainya tersebut.
seraya berkata, 'Alangkah besar kesedihanku Hikmah dari apa yang beliau alami adalah
terhadap Yusuf,' dan matanya menjadi putih karena kesedihan merupakan hal yang wajar, namun
kesedihan, dan ia merasa berat di hatinya.” kesedihan menjadi tidak wajar ketika kesedihan itu
Dalam kitab tafsirnya, Al-Misbah, Quraish terus menerus diratapi. Hal inilah yang menjadi
Shibab menjelaskan bahwa ketika saudara-saudara
nabi Yusuf As datang kepada nabi Yakub As dengan sebab seseorang mudah merasa putus asa dan
membawa kabar mengenai penahanan anak bungsu rentan terkena depresi. Ketika tertimpa musibah
dan cikalnya karena didapati mencuri, nabi Yakub sebagaimana yang dialami oleh nabi Yakub As yakni
As tidak menggubris hal tersebut. Beliau teringat kehilangan orang-orang yang dicintai, kemudian
akan kejadian yang menimpa nabi Yusuf As pada
dia bersedih, namun dia tidak mampu mengelola
masa kecilnya dan menolak berita yang
menyatakan anak bungsunya, bunyamin telah kesdihannya itu dengan hati yang lapang sehingga
mencuri. Quraish Shihab mengutip perkataan tenggelam dalam kedukaan. Lambat laun jika
Thabathaba’i yang menyatakan bahwa ucapan nabi secara terus menerus meratapi kesedihan,
Yakub As ‫ف‬ ُ ُ‫ى ي‬
َ ‫وس‬ ٰ َ‫َى َعل‬ َ َ‫ يَا أ‬bukanlah suatu
ٰ ‫سف‬ pandangannya mengenai kehidupan akan terasa
penolakan, melainkan ucapan beliau lahir dari
gelap, merasa sendiri, dan berputus asa.
firasat bahwa kejadian tersebut berkaitan dengan
perlakuan buruk terhadap nabi Yusuf As. Dalam QS. Fathir [35]: 34, Allah berfirman:
Karenanya beliau tidak menyebutkan nama “Dan mereka berkata: segala Puji bagi Allah
Bunyamin, melainkan menyertakan Yusuf dalam Swt. yang telah menghilanngkan kesedihan dari
ucapannya (Shihab, 2002).
kami. Sunngguh, Tuuhan kami benar-benar Maha
Dalam ayat diatas terdapat dhomir muttashil
yang merujuk pada dhomir huwa (dia yang bersifat Pengampun, Maha Mensyukuri.”
tunggal), konteks huwa (dia) dalam ayat ini adalah Ayat diatas menyebutkan tentang kenikmatan
kembali kepada Yakub As. Dari pemaparan diatas yang akan diperoleh oleh orang yang melakukan
dapat diketahui mengenai alasan memutihnya kebaikan selama hidupnya. Setelah ayat
kedua mata nabi Yakub As. Yaitu disebabkan karena
sebelumnya mengabarkan tentang kenikmatan
kesedihan ketika harus kehilangan anaknya
sebanyak dua kali. Yang pertama, beliau kehilangan fisik/jasmani, ayat ini mengabarkan tentang
Yusuf As yang masih kecil dan menangis terus kenikmatan batin/ruhani berupa ketenangan batin.
menerus hingga menjadi buta dan sakit-sakitan. Seandainya saja Allah SWT. tidak mengampuni
Terma huzn dalam ayat ini menggunakan lafaz perbuatan-perbuatan zalim yang mereka kerjakan,
ma’rifah yang menunjukkan bahwa kesedihan
disini sudah memiliki makna khusus, yakni pastilah mereka akan celaka. Sehingga surat ini
kesedihan yang disebabkan oleh kehilangan diakhiri dengan menyebutkan nama Allah SWT. Al-
seseorang yang sangat dicintai. Kondisi nabi Yakub Syakur, sebagai pengingat bagi mereka untuk
As jika ditelaah berdasarkan ilmu psikologi yang senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah SWT.
telah berkembang pada zaman sekarang masuk
berikan (Shihab, 2002).
pada kategori depresi. Dimana kondisi beliau yang
mengalami kesedihan hingga menangis secara Lafaz huzn berkedudukan sebagai maf’ul bih
terus menerus hingga memutih matanya karena (objek) dari perbuatan menghilangkan yang
tidak sanggup untuk mengeluarkan air mata lagi. diungkapkan dengan lafaz adzhaba dan Allah SWT.
Kesedihan ini terjadi selama bertahun-tahun sebagai pelaku dalam perbuatan tersebut. Lafaz

119
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

huzn disini datang dengan lafaz alif lam lil istighroq Rasa takut adalah kondisi batiniah yang
yang menunjukkan makna umum. Sebagaimana bersifat alami dan merupakan bagian dari naluri
yang dijelaskan Thabari dalam tafsirnya Al-Huzn manusia. Rasa khauf selalu hadir dalam diri
disini mencakup pada takut kepada neraka, takut manusia, bergantung pada situasi yang sedang
kelaparan dan takut tidak terpenuhinya kebutuhan. dialaminya.
(Thabari, 2001) Lafaz Kum dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 155
Lafaz huzn yang terdapat pada ayat tersebut merujuk pada dhomir (kata ganti) Antum (kamu
bermakna kesedihan yang didapatkan ketika yang bersifat jamak). Konteks kamu pada ayat ini
semasa hidup di dunia sampai datangnya kematian. adalah orang-orang beriman. Dari penjabaran
(Hamka, 2015). Sedangkan Quraish Shihab tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah SWT.
menafsirkan lafaz ini sebagai kesedihan yang menguji orang-orang beriman dengan ketakutan,
disebabkan oleh silih bergantinya ujian dan cobaan rasa lapar, kekurangan harta, kehilangan orang
yang dialami manusia semasa hidupnya. Pendapat yang dicintai dan kekurangan pangan. Sedangkan
lain mengatakan bahwa kesedihan yang dimaksud terma khauf dalam ayat ini menggunakan model
dalam ayat ini adalah kesedihan yang dialami ma’rifah yang menunjukkan kekhususan. Rasa
setelah kematian karena menyadari dosa-dosa yang takut pada ayat ini dimaknai sebagai ketakutan
dilakukan selama hidup ditambah dengan rasa terhadap musuh. (Az-Zuhaili, 2013)
takut menghadapi hukuman yang akan diberikan Dalam ayat ini termuat beragam jenis musibah
oleh Allah SWT. yang akan menjadi ujian bagi orang beriman.
4.2.1.2 Tafsir Ayat-Ayat Khauf dalam QS. Al- Ketakutan terhadap musuh dapat dimaknai dengan
Baqarah [2]: 155 dan QS. Thaha [20]: 67-68 ketakutan terhadap bahaya yang akan terjadi di
Dalam QS. Al-Baqarah [2]: 155, Allah masa depan yang belum terprediksi. Sehingga
berfirman: membuat hati atau jiwa menjadi was-was dan
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan merasa tidak tenang. Dalam ilmu psikologi keadaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, seperti ini disebut dengan istilah anxiety disorder.
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan Dimana penderitanya mengalami rasa cemas
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berlebihan karena merasa takut tentang prasangka
sabar.” negatifnya mengenai masa depan yang belum tentu
Hamka, kemiskinan, dan kematian keluarga. terjadi. Musibah yang berkaitan dengan depresi
Pada masa itu, orang-orang Madinah sering adalah musibah kehilangan seseorang yang dicintai
mendapatkan ancaman dari orang musyrik Makkah seperti keluarga, sahabat, kerabat, teman dan yang
dan kabilah-kabilah Arab dari luar kota Madinah lainnya. Kehilangan membuat seseorang
yang hendak menyerang Madinah. Tidak hanya itu, merasakan kesedihan, dari mulai yang bersifat
terdapat juga ancaman dari ranah internal yaitu wajar hingga tidak wajar. Kesedihan yang dirasakan
fitnah orang Yahudi dan orang munafik disana yang dalam rentang waktu yang lama dapat
selalu mencari kesempatan untuk menjatuhkan menimbulkan depresi.
orang Madinah. Sehingga ancaman-ancaman ini Terma khauf dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 155
menimbulkan kecemasan dan kegelisahan di dalam menggunakan bentuk isim (nomina). Penggunaan
hati orang-orang muslim Madinah. Menurutnya nomina dalam dalam kalimat ini menunjukkan
lafaz khauf disana bermakna resahnya hati karena konsistensi kondisi ketakutan. Waktu ketakutan
sesuatu yang buruk atau kejadian buruk yang akan sebagai ujian bagi hamba-hamba Allah SWT. yang
terjadi di masa depan. Definisi tersebut di dalam beriman tidak terikat oleh waktu. Ujian ini dapat
ilmu psikologi dianggap sebagai suatu penyakit jiwa datang kapan saja.
yang apabila takut itu dirasakan secara berlebihan Dalam Qs. Thaha [20]: 67-68, Allah Swt. berfirman:
sehingga dapat menimbulkan gejala-gejala fisik. Hal “Maka Musa merasa takut dalam hatinya.
tersebut dikenal dengan istilah anxiety disorder Kami berkata: "Janganlah kamu takut,
yaitu gangguan kecemasan berlebih. (Ikrar, 2018) Sesungguhnya kamulah yang paling unggul

120
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

(menang).” mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”


Ayat di atas menunjukkan Nabi Musa Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang
mengalami rasa takut. Para ulama berbeda perdebatan orang Yahudi dan Nashrani tentang
pendapat tentang sebabnya. Beberapa berpendapat, siapa yang pantas memasuki surga, pada ayat ini
ia khawatir orang-orang akan terkecoh antara sihir Allah SWT. membantah apa yang mereka ucapkan.
dan mukjizat. Ada yang berpendapat, ketakutan itu Allah SWT. menyebutkan bahwa yang pantas
mungkin karena takut ditinggalkan penonton masuk surga adalah orang yang menyerahkan diri
setelah puas dengan pertunjukan penyihir. Ada juga seutuhnya kepada-Nya. Yang dimaksud
yang berpendapat, Nabi Musa khawatir Allah SWT. menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah SWT.
memberikan kesempatan lebih lama pada penyihir adalah Islam. (Hamka, 1989)
dan Fir'aun sehingga tampak lebih dominan, tapi Orang Islam yang telah dengan sepenuh hati
hanya sementara. berserah diri kepada Allah SWT., tunduk, patuh
Menurut M. Quraish Shihab, pendapat serta mengiringi perasaan itu dengan berbuat amal
sebelumnya agak dipaksakan. Menurutnya, sholih, merekalah yang pantas mendapatkan
timbulnya rasa takut dalam situasi semacam itu balasan surga. Yang demikianlah penyebab
adalah hal yang manusiawi. Perasaan Nabi Musa seseorang dapat terhindar dari rasa takut.
tidak sepenuhnya berupa rasa takut yang Anxiety disebabkan oleh prasangka atau
mendominasi atau berlangsung dalam waktu lama dugaan terhadap hal buruk yang akan terjadi di
sebagaimana tanda-tanda yang terdapat pada masa depannya. Tanpa dilandasi dengan keimanan
gejala anxiety disorder. Sebelumnya, Allah SWT. yang kokoh serta rasa tawakkal yang tinggi kepada
telah menjanjikan kepada Nabi Musa bahwa Dia Allah SWT. Baik dalam perkara dunia maupun
akan selalu bersamanya bersama Harun. Kata perkara akhirat. Ketidakpahaman terhadap tujuan
"khauf" mengindikasikan bahwa ketakutan itu diciptakan membuat seseorang selalu merasa
hanya terlintas dalam dirinya, dan tidak terlihat cemas dan khawatir tentang masa depannya.
dari gerak-gerik atau ekspresi wajahnya. Sehingga mereka hanya terfokus dan bergantung
Berdasarkan contoh diatas, dapat disimpulkan pada diri sendiri dan sesama manusia dalam
bahwa ketakutan yang para nabi rasakan bukanlah hidupnya. Karenanya dia mudah terpengaruh
ketakutan yang bersifat negatif. Ketakutan yang bisikan setan yang memasukkan sangkaan buruk
dialami oleh para nabi tersebut mengindikasikan dalam hatinya. (Al-Husaini, 2004)
bahwa sesungguhnya mereka hanya manusia biasa. Karena hal tersebut, seseorang bisa saja
Rasa takut yang berkaitan dengan sesuatu yang menjadi rentan terkena depresi. Dimana akan
akan terjadi di masa depan berpotensi terjadi secara berlebihan merasakan kesedihan apabila
ataupun tidak. Karena yang demikian masih dalam sesuatu tidak berjalan lancar sesuai kehendaknya.
tahap kemungkinan. Dalam keadaan tersebut setan membisikkan
4.2.1.3 Tafsir Ayat-Ayat Huzn dan Khauf yang pikiran-pikiran negatif yang akan membuatnya
disebutkan Secara Beriringan merasa putus asa dan semakin tenggelam dalam
Terdapat banyak ayat yang menyebutkan huzn dan kesedihannya. Jika tidak diiringi dengan iman yang
khauf secara bersamaan dalam Alquran. Dalam kuat, seseorang mampu melakukan perbuatan yang
penelitian ini, penulis hanya mengambil 4 ayat saja, Allah SWT. haramkan, yaitu membunuh diri sendiri
yaitu QS. Al-Baqarah [2]: 112, QS. Al-Baqarah [2]: 38, karena beranggapan bahwa dengan mati, kesedihan
QS. Al-Ahqaf [46]: 13, dan QS. Yunus [10]: 62. dan kegelapan di dalam hidupnya akan berakhir
Dalam QS. Al-Baqarah [2]: 112, Allah SWT. tanpa memikirkan konsekuensi dari perbuatannya.
berfirman: Dalam ayat ini Allah SWT. seakan menjamin
“(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang keamanan bagi siapa saja yang berserah pada-Nya.
menyerahkan diri kepada Allah SWT., sedang ia Selain itu, mereka tidak akan merasa sedih karena
berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi berpikir bahwa amal perbuatan mereka tidak akan
Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap diterima dan menjadi sia-sia, karena meyakini

121
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

bahwa tujuan hidupnya telah ditetapkan untuk hadirlah Isa Al-Masih yang rela disalib untuk
Allah SWT. menebus dosa seluruh keturunan Adam As.
Dalam QS. Al-Baqarah [2]: 38, Allah SWT. Berbeda dengan orang Islam yang memiliki
berfirman: pemahaman bahwa dosa tidak bersifat diwariskan,
“Kami berfirman: "Turunlah kamu (Adam dan melainkan disebabkan oleh gejala-gejala
Hawa) dari surga itu semuanya. Jika datang pertentangan yang ada pada diri setiap individu.
petunjuk dariku kepadamu, maka barangsiapa yang Dari pelanggaran Adam As, Islam mengajarkan
mengikuti petunjukku, niscaya tidak ada bahwa perbuatan dosa dilakukan karena adanya
kekhawatiran bagi mereka dan tidak (pula) mereka pertentangan hebat yang terdapat dalam diri
bersedih hati.” manusia sehingga ciri mulia kalah oleh hawa nafsu
Ayat ini turun berdasarkan kesalahan yang keinginan. (Hamka, 1989)
telah Adam As lakukan yang diceritakan pada ayat Terma khauf pada ayat di atas bermakna suatu
35-36 dimana Adam As telah tergoda oleh rayuan kondisi hati yang tidak merasa tenang terkait
Iblis untuk melanggar perintah Allah SWT. agar dengan sesuatu yang akan datang di masa depan,
tidak mendekati sebuah pohon. Akibat dari atau terjadinya suatu hal buruk yang hadir dari
perbuatannya itu, Allah SWT. mengusir Adam As sebuah dugaan. Berdasarkan sumber penafsiran di
beserta istrinya dan juga Iblis dari surga dan atas, lafaz khauf tersebut kembali kepada perasaan
ditempatkan di bumi. gelisah yang terjadi dalam jiwa yang merasa
Hamka dalam tafsirnya berpandangan bahwa berdosa secara terus menerus karena meyakini
pengusiran Adam As bukanlah disebabkan bahwa dosa itu diwariskan. Sehingga merasa sedih
perbuatan salahnya. Karena menurutnya manusia dan menganggap bahwa kesalahan dan dosa yang
itu pada dasarnya baik bukan jahat. Diturunkannya dilakukan tidak akan pernah diampuni oleh Allah
Adam As ke bumi adalah disebabkan akan SWT.
diberikan tugas menjadi khalifah sebagaimana yang Terma khauf dalam ayat ini menggunakan
telah Allah SWT. rencanakan dalam ayat 30: bentuk isim yang nakiroh yang artinya rasa takut
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada disini bersifat umum, meliputi segala jenis
para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak ketakutan yang ada dalam diri manusia.
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka Penggunaan isim (nomina) pada lafaz khauf
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan menunjukkan bahwa ketakutan tersebut bersifat
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat konsisten menghampiri jiwa manusia dengan tidak
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, terbatas oleh waktu. Sedangan lafaz huzn hadir
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dalam bentuk fiil mudhori yang menjelaskan bahwa
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: kesedihan bersifat sementara. Terma huzn dan
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak khauf dalam ayat ini hadir dengan diawali oleh
kamu ketahui".” huruf la nafiyyah yang bertujuan untuk meniadakan
Yang dimana ayat tersebut menjelaskan kesedihan dan ketakutan sebagai akibat dari
bahwa sesungguhnya Allah SWT. telah pengamalan tuntutan yang disebutkan pada awal
mengabarkan kepada para malaikat bahwa Dia َ ‫“ فَ َمن تَبِ َع هد‬barangsiapa yang mengikuti
ayat yaitu ‫َاي‬
akan menciptakan seorang khalifah di muka bumi. petunjuk” artinya orang yang senantiasa mengikuti
Maka terciptalah Adam As dan kejadian pengusiran petunjuk yang telah Allah SWT. berikan, akan
dari surga sebagai awal adanya kehidupan manusia menghindarkan diri dari segala jenis ketakutan dan
di bumi. hal yang menyebabkan kesedihan. Ayat ini hadir
Kejadian tersebut menjadi pembeda antara sebagai jawaban dari taubatnya Adam As juga
orang Islam dengan orang Nasrani terkait sebagai kabar gembira yang menunjukkan bahwa
pemahaman tentang dosa yang diwariskan. Orang akan selalu ada harapan untuk diampuni dalam
Nasrani meyakini bahwa dosa yang dilakukan oleh setiap melakukan perbuatan dosa.
Adam As diwariskan kepada keturunannya hingga Dalam QS. Al-Ahqaf [46]: 13, Allah SWT. berfirman:

122
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, murung dan pesimis terhadap masa depan
'Tuhan kami ialah Allah SWT.,' kemudian mereka merupakan tanda bahwa seseorang mengalami
meneguhkan pendirian mereka, maka tidak ada depresi. Dalam menjalani tekanan hidup, depresi
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) merupakan respon normal dari keadaan emosional
mereka bersedih hati.” manusia. Namun, yang menjadi abnormal adalah
Lafaz ‫ قَالوا‬pada ayat tersebut tidak selalu ketika depresi tersebut terjadi diluar batas wajar
mengisyaratkan lafaz doa tetapi menunjukkan dan cenderung mendorong pada hal-hal yang
keyakinan bahkann sikap dan tingkah laku membahayakan seperti bunuh diri. Karena akibat
sebagaimana yang dijelaskan oleh Sayyid Quthub dari suasana hati yang tidak baik menyebabkan
bahwa kalimat َ‫ قَالوا َربُّنَا ّللا‬adalah sistem secara dirinya menolak berbagai harapan dan memiliki
keseluruhan dalam kehidupan, yakni mencakup kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri. (Putra
seluruh kegiatan dan arah, gerak dan detak hati Sany, 2022)
serta pikiran. ‫علَ ْي ِه ْم‬
َ ‫ف‬ ْ ‫ “ َال‬tidak ada ketakutan bagi mereka”
ٌ ‫خَو‬
Rasa takut dalam konteks ini berkaitan dengan bukan berarti bahwa ketakutan tersebut hilang.
ketakutan terhadap dahsyatnya hari kiamat dan Sebab rasa takut merupakan sifat naluriah manusia
lafaz huzn dalam ayat ini berkaitan dengan tidak agar dapat berhati-hati dalam menjalani kehidupan.
takutnya orang-rang yang memiliki keyakinan kuat Para nabi sekalipun memiliki rasa takut di dalam
dan beristiqomah di jalan Allah SWT. terhadap hatinya sebagaimana nabi Musa As yang merasa
segala perkara yang mereka tinggalkan setelah ketakutan ketika telah membunuh laki-laki Qibti.
mereka meninggal. (Thabari, 2001) Dari sini dapat diketahui bahwa ketakutan
Dalam QS. Yunus [10]: 62, Allah SWT. berfirman: berfungsi sebagai kemampuan untuk bertahan.
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah SWT. (Shihab, 2002)
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak Begitupun dengan َ‫“ َو َال ه ْم َيحْزَ نون‬dan mereka
(pula) mereka bersedih hati.” tidak pula bersedih hati”. Penggunaan lafaz kata
Lafaz khauf disini memiliki arti keresahan hati kerja mengisyaratkan bahwa kesedihan ada
mengenai masa depan, terguncangnya hati masanya, tidak akan terus berlanjut hingga
menyangkut sesuatu negatif yang akan terjadi di selamanya. Tapi terjadi antara dua masa yaitu mas
masa depan. Kekhawatiran akan sesuatu yang kini dan masa yang akan datang. Yang demikian
belum tentu terjadi. Orang yang menderita disebabkan oleh fakta bahwa sebagai manusia tentu
gangguan mental anxiety, memiliki kekhawatiran tidak akan pernah luput dari kesedihan. Bahkan
yang berlebihan mengenai setiap aspek dalam nabi Muhammad SAW pun merasa sedih ketika
kehidupannya, biasanya cenderung takut apabila di anaknya, Ibrahim meninggal dunia. Kesedihan
masa depan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. beliau membuatnya mengucurkan air mata seraya
Sehingga perasaan tersebut dapat berimplikasi bersabda:
pada kualitas hidupnya. Seseorang yang mengalami “Air mata bercucuran dan hati bersedih, tapi
anxiety akan kesulitan melakukan aktivitas sosial kami tidak mengucapkan selain perkataan yang
akarena cenderung menghindari keramaian, diridhai Tuhan kami, dan sungguh kami berduka
mudah tersinggung, sering merasa gugup dan dengan kematianmu, wahai Ibrahim.” (H.R Bukhari
gelisah, adanya perasaan takut tidak bisa dan Muslim)
menyelesaikan masalah, takut dikritik, dan lain Berdasarkan beberapa penafsiran mengenai
sebagainya. (Putra Sany, 2022) beberapa ayat Alquran yang mengandung lafaz
Sedangkan lafaz huzn diartikan sebagai khauf dan huzn yang disebutkan secara bersamaan
bersedih hati atas sesuatu yang telah terjadi di masa menunjukkan perhatian Alquran terhadap dua
lalu. Kesedihan ini diakibatkan oleh rasa gangguan mental yang dapat menyerang manusia
penyesalan dari perbuatan yang dilakukan yaitu depresi dan anxiety disorder. Alquran seakan
sehingga membuatnya berada dalam jurang ingin menyampaikan bahwa depresi dan anxiety
keputusasaan. Selalu merasa hampa, tidak nyaman, merupakan emosi paling kuat yang dapat

123
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

mempengaruhi kehidupan manusia. (Putra Sany, seseorang tidak akan merasakan


2022) kesedihan akibat merasa sendiri dan tidak
Lafaz huzn dan khauf yang disebutkan dalam ada yang peduli. Karena meyakini bahwa
satu ayat secara beriringan merupakan sebab yang Allah akan selalu ada menemaninya. Juga
didapat bagi seseorang setelah sebelumnya tidak akan dilanda kecemasan (anxiety)
melaksanakan apa yang diperintahkan. Ayat-ayat sebab meyakini bahwa semua hal baik
tersebut mengandung solusi agar terhindar dari yang telah terjadi maupun yang akan
kesedihan dan rasa takut yanng berlebihan. Adapun terjadi telah Allah SWT. tetapkan. Dengan
solusi yang ditawarkan Alquran bagi seseorang keyakinannya itulah hatinya menjadi
agar terhindar maupun terbebas dari perasaan tentram.
depresi dan anxiety adalah sebagai berikut: Dzikir banyak bentuknya, seperti
1. Memperbanyak Dzikir melaksanakan salat dan sabar, membaca
Dzikir berasal dari lafaz ‫ ِذ ْك ًرا‬-‫يَذْكر‬-‫ ذَك ََر‬yang Alquran, dan masih banyak lagi.
memiliki arti mengingat. Sedangakan 2. Tawakkal kepada Allah SWT.
menurut Istilah dzikir adalah mengingat Imam Al-Ghazali menjelaskan tawakkal
Allah SWT. dengan tujuan mendekatkan dibagi menjadi ilmu, hal, dan amal. Ilmu
diri kepada-Nya. Semua ingatan tentang adalah inti dari semua ini, karena
Tuhan yang melintas di dalam pikiran pengetahuan memungkinkan pemahaman
manusia, dinamakan dzikir. (Kamila, 2020) tawakkal. Tawakkal adalah perisai yang
Kehidupan yang rumit dan berubah-ubah, melindungi dan mengubah kegagalan
ditambah rasa pesimis dan ketakutan, menjadi pelajaran berharga dalam hidup.
membuat manusia kehilangan arah dan Ini berasal dari keyakinan pada Allah yang
tujuan jika hanya berfokus pada materi. menciptakan segala sesuatu dan mengatur
Tekanan ini bisa menyebabkan kecemasan, alam semesta. Ini mendorong individu
dengan berbagai emosi negatif seperti untuk menyerahkan urusan mereka
takut, terkejut, tidak berdaya, merasa kepada Allah, memberikan ketenangan
bersalah, merasa terancam, dan lainnya hati, dan menghilangkan curiga. Tawakkal
muncul saat seseorang mengalami adalah tindakan dan harapan yang didasari
frustrasi dan konflik batin. (Kamila, 2020) oleh ketenangan jiwa, keyakinan bahwa
Dalam keadaan seperti itu, setiap orang apa pun yang Allah kehendaki akan terjadi,
tentu mendambakan ketenangan agar dan berbaik sangka kepada-Nya dalam
perasaan-perasaan negatif yang dirasakan menghadapi cobaan. (Riyanty dan
hilang. Sebagaimana firman Allah SWT. Nurendra, 2021)
dalam QS. Ar-Ra’d [13]: 28 yang berbunyi: 3. Beriman dan Mengerjakan Amal Sholeh
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati Salah satu solusi yang ditawarkan dalam
mereka manjadi tenteram dengan Alquran untuk menanggulangi maupun
mengingat Allah SWT. Ingatlah, hanya mencegah depresi dan anxiety adalah
dengan mengingati Allah SWT-lah hati dengan meengerjakan berbagai macam
menjadi tentram.” perbuatan baik yang akan mengundang
Ayat tersebut menjelaskan bahwa dzikir Ridha Allah SWT. Sebagaimana firman
dapat menjadi sebuah cara untuk Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 277 yang
memperoleh ketenangan. Terdapat banyak berbunyi:
manfaat dari dzikir bagi penderita depresi “Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
dan anxiety, salah satunya adalah dapat mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat
menenangkan hati yang bergejolak karen dan menunaikan zakat, mereka mendapat
merasa takut dan gelisah tentang pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kehidupan. Dengan mengingat Allah SWT kekhawatiran terhadap mereka dan tidak

124
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

(pula) mereka bersedih hati.” ketahanan dalam menjalani fase depresi


Hikmah dari ayat ini sangat banyak, dan anxiety yang dialaminya sehingga dia
diantaranya adalah dengan infak dan zakat, mampu meningkatkan kualitas hidup
seseorang mampu mendapatkan menjadi lebih baik. Dengan demikian, hal
ketenangan karena telah membersihkan tersebut dapat menekan upaya penderita
harta dari yang bukan miliknya. Membantu depresi dan anxiety untuk melakukan
orang yang kekurangan dan bunuh diri menjadi lebih sedikit. (Zubaidah,
menghindarkan diri dari meminjam uang 2022)
dengan sistem riba. Ayat ini memiliki
pengaruh yang besar dalam memberantas 5. Kesimpulan
riba, karena orang yang berkecukupan
Lafaz huzn merupakan kata yang dipakai
dengan senang hati mengeluarkan Alquran untuk mendeskripsikan depresi.
sebagian hartanya untuk menolong orang Sedangkan khauf dipakai untuk menyebutkan
yang kekurangan dalam memenuhi anxiety. Keduanya saling memiliki keterkaitan
kebutuhan hidupnya. sehingga keduanya disebut dalam satu tempat
dalam beberapa ayat di dalam Alquran. Dalam
4. Bertakwa kepada Allah SWT.
Alquran terdapat 25 ayat yang menyebutkan lafaz
Rasa takut adalah naluri alami manusia huzn dengan berbagai bentuknya dan terdapat 124
yang bermanfaat. Hilangnya rasa takut ayat yang menyebutkan lafaz khauf dengan 34
dapat berdampak fatal, karena seseorang bentuk. Penyebutan lafaz huzn dan khauf dalam
kehilangan kemampuan melindungi diri Alquran ada yang disebutkan masing-masing,
adapula yang disebutkan bersamaan dalam satu
dari bahaya. Namun, kelebihan rasa takut ayat.
tanpa alasan bisa menghambat Makna huzn dalam Q.S. Yusuf [12]: 84 adalah
perkembangan dan semangat seseorang, kesedihan yang dialami oleh nabi Yakub As secara
mengubur impian, dan membuatnya mendalam yang disebabkan oleh kehilangan putra
tercintanya, Yusuf As. Kesedihannya dirasakan
enggan mengambil tindakan.
secara terus menerus sehingga membuat kedua
Taqwa merupakan terma yang memiliki matanya menjadi buta. Kesedihan yang dialami oleh
arti yang sama dengan khauf. Namun yang nabi Yakub As dapat masuk pada kategori depresi,
membedakan adalah bahwa taqwa ini hanya saja yang demikian tidak terjadi disebabkan
memiliki makna takut yang positif. Taqwa oleh keimanan yang dia miliki dan hati yang lapang
tatkala menerima takdir Allah. QS.Ar-rahman:19-22
merupakan rasa takut yang ditujukan menjabarkan fakta pergerakan arus laut sebagai
kepada Allah SWT. yang menjadi bagian dari konsekuensi pergeseran benua yang
pendorong bagi pelakunya agar senantiasa dijabarkan oleh Wegener dalam cikal bakal mula air
taat kepada-Nya. Karena rasa takut inilah laut.
Sedangkan dalam Q.S Fathir [35]: 34, lafaz huzn
seseorang senantiasa mengerjakan apa
hadir dengan memakai alif lam lil istighroq yang
yang Allah SWT. perintahkan dan menjauhi bermakna umum. Menurut sumber penafsiran
larangan-Nya. Rasa takut yang positif ini bahwa huzn disini bermakna kesedihan yang
berfungsi sebagai pengingat agar dialami oleh manusia selama hidupnya. Inilah
seseorang mampu bersikap hati-hati dalam maksudnnya meskipun lafaz huzn disini tidak
bermakna khusus sebagaimana ma’rifah pada
menjalani kehidupannya. (Ikrar, 2016) biasanya. Ada juga yang mengatakan bahwa lafaz
Ketakwaan menjadikan seseorang huzn disini merupakan kesedihan terhadap
menjalani hidup dengan religius. kehidupan setelah kematian yang diakibatkan
Berdasarkan penelitian, intensitas perasaan takut menghadapi hukuman Allah SWT.
disebabkan dosa-dosa yang diperbuat.
religiusitas seseorang memiliki pengaruh
Dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 155 makna khauf
pada kondisi psikologisnya. Religiusitas adalah suatu ketakutan juga keresahan hati yang
mampu membuat seseorang memiliki disebabkan oleh sangkaan-sangkaan mengenai hal
karakteristik psikologi yang kuat serta buruk yang akan terjadi di masa depan. Lafaz khauf
dapat memberikan efek positif berupa disini secara khusus menyebutkan tentang rasa

125
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i2.228
Vol. 2 No. 2, 2023,04-10

takut kepada musuh. Ketakutan terhadap musuh 6. Pustaka


dapat dimmaknai dengan rasa takut terhadap
bahaya yang belum terprediksi. Sehingga membuat Al-Qur’an Al-Karim
hati merasa was-was dan tidak tenang. Al-Ashfahani, R. (2004). Mu’jam Mufradat li Alfadzi
Sedangkan dalam Q.S. Thaha [20]: 67-68 al-Qur’an. Dar al-Kutub al-Islamiyyah.
disebutkan dalam dua bentuk yang berbeda. Pada
Al-Husaini, Abdul Aziz (2004). Jangan Cemas
ayat 67, lafaz khauf berbentuk isim (nomina),
sedangkan pada ayat 68 menggunakan bentuk fi’il Menghadapi Masa Depan, terjemahan Anis
mudhore dengan diawali la nafiyyah. Pada ayat 67, Maftukhin. Qisthi Press.
khauf dimaknai dengan kekhawatiran nabi Musa As Al-Zuhaili, Wahbah. (2013). Tafsir Al-Munir,
yang sedang menghadapi para penyihir. Dia takut terjemahan Abdul Hayyie al Kattani. Gema
jika penonton yang menyaksikan merasa puas atas Insani.
apa yang dilakukan oleh para penyihir. Ketakutan Hamka. 1998. Tafsir Al-Azhar. Pustaka Nasional Pte
yang dirasakan oleh nabi Musa As bukanlah jenis
Ltd Singapura.
rasa takut yang berkaitan dengan anxiety karena
memiliki rentang waktu yang terbatas. Hamka. 2015. Tafsir Al-Azhar. Gema Insani.
Sedangkan ayat yang di dalamnya terdapat Ikrar. 2016. Konsep Khauf dalam Alquran Telaah Atas
lafaz huzn dan khauf secara bersamaan seringkali Pokok-Pokok Pikiran Tasawuf M. Quraish
diawali oleh sebuah tuntutan yang menjadi sebab Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. PTIQ
dari dihilangkannya perasaan sedih dan Jakarta.
takut/cemas. Penafsiran atas ayat-ayat Alquran
Ishmah Harahap, Afrohul. (2022). Tafsir Sufistik
yang menyertakan kata huzn dan khauf bersama-
sama mengindikasikan bahwa Alquran Ayat-Ayat Kesedihan Kajian Tafsir Latâif Al-
memperhatikan gangguan mental depresi dan Isyârâh Karya Al-Qusyairî.
anxiety disorder. Alquran tampak ingin Lubis, N. L. (2009). Depresi Tinjauan Psikologis.
mengungkapkan bahwa depresi dan anxiety adalah Kencana.
emosi yang sangat kuat dan mampu berpengaruh Putra Sany, Ulfi. (2022). Gangguan Kecemasan dan
besar terhadap kehidupan manusia. Depresi Menurut Persfektif Alquran.
Dalam pembahasaan telah penulis cantumkan
Riyanty, I. N, & Nurendra, A. M. (2021). Mindfulness
bahwa untuk hal itu Alquran memberikan solusi dan Tawakkal untuk Mengurangi Depresi
agar manusia senantiasa mengingat Allah dengan Akibat Pemutusan Hubunngan Kerja pada
banyak berzikir mengucapkan istighfar dan Karyawan di Era Pandemi Covid-19.
kalimat-kalimat thayyibah lainnya. Selain itu shalat Shihab, Quraish. (2002). Tafsir Al-Misbah. Lentera
dan membaca Alquran menjadi bagian darinya. Hati.
Dengan melaksanakan shalat, seseorang dapat Thabari. 2001. Jami’ Al-Bayan. Dar Hajr li al-
dengan mudah mendapat ridha Allah SWT. thoba’ati wa al-nasyri wa tauzi’i wa al-
sehingga menjadi washilah diampuninya dosa-dosa I’lani.
yang telah dilakukan. Sedangkan membaca dan Wattimena, Reza. A. A. (2016). Tentang Manusia Dari
memahami Alquran dapat membantu seseorang Pikiran, Pemahaman, sampai dengan
mengelola ras cemas dan sedih yang dirasakannya. Perdamaian Dunia.
Alquran menjadi mediator dalam mendektakan diri Zubaedah, Ulfa. I. L. (2022). Hubungan Religiusitas
dan Depresi pada Pasien GERD
kepada Allah SWT. beberapa penelitian
(Gastroesophageal Reflux Disease).
menggemukakan bahwa interaksi dengan Alquran
Universitas Islam Indonesia.
dapat membantu seseorang menghadapi berbagai
macam problematika kehidupan.

126

You might also like