Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Elemen Struktur Organisasi
Model struktur organisasi
*Struktur mekanistik
*Struktur organisasi organik
Strukutur Baru Organisasi
*Struktur Pasukan
*organisasi Maya
*Organisasi tanpa sempadan
*Organisasi Feminin
Reka bentuk Organisasi
*Struktur Mudah
*Struktur Bikrokrasi
*Struktur Mudah
Kepentingan struktur dalam organisasi
Struktur oganisasi
*Nyatakan contoh struktur organisasi di tempat kerja anda
Sebab Perbezaan struktur dalam Organisasi
Kesimpulan
*Sub topik lain yang difikirkan relevan
Struktur organisasi, peranan dan tanggungjawab
By MR. L.A. at Jun 25, 2019 JENIS-JENIS ORGANISASI - Elektrik No comments
Organisasi bermaksud satu unit sosial yang terdiri daripada manusia yang bekerjasama
dan saling bergantung antara satu sama lain bagi mencapai matlamat individu,
kumpulan dan organisasi.
Ciri-ciri Organisasi :
i) Adanya hieraki atau tingkat autoriti
ii) Terdapat struktur organisasi atau pembahagian kerja
iii) Mempunyai peraturan, dasar, prosedur dan sistem hubungan bagi menjalankan aktiviti
Carta organisasi merupakan satu bentuk rajah grafik yang menunjukkan struktur
susunan, kedudukan tempat atau posisi seseorang individu di dalam sesuatu/ sesebuah
organisasi, selaras dengan bidang kuasa (autoriti), tugas dan tanggungjawab
Prinsip-prinsip struktur organisasi mestilah menitikberatkan tiga perkara yang sangat penting
iaitu:
dibataskan kepada bilangan yang tidak terlalu ramai dan aktiviti mereka itu ada hubung
kait.
Terdapat dua jenis hieraki iaitu jangka kawalan mendatar dan jangka kawalan menegak.
Dalam jangka kawalan mendatar, tugas yang dilaksanakan oleh setiap pekerja
melibatkan skop yang lebih kecil. la juga membolehkan pengurus mengadakan
pengawasan yang lebih mudah. Kawalan menegak pula mempunyai pekerja yang
terlibat dalam skop aktiviti dan tugas yang lebih luas. Di samping itu, aliran maklumat lebih
lambat dan kurang tepat setelah melalui beberapa tahap.
2. Autoriti
Dalam organisasi, seorang pengurus diberikan autoriti rasmi dan juga pangkat untuk
menjalankan tugas dan tanggungjawab. Pengurus organisasi yang cekap akan
menurunkan autoritinya kepada pegawai bawahan mengikut hieraki.
3. Kerja Berkumpulan
Kerja berkumpulan adalah satu kerja berpasukan di mana setiap individu di dalamnya
bertanggungjawab untuk mencapai halatuju atau matlamat pasukan
tersebut. Bagaimanapun, semua itu hanya diperolehi jika ahli kumpulan memberi kerjasama
yang baik. Biasanya masalah berlaku apabila ada ahli tidak membuat kerja yang setimpal
berbanding dengan ahli lain.
• Ketua
Ketua di dalam sesuatu kumpulan perlu ada dan memiliki ciri-ciri kepimpinan, tegas dan
disegani. Sekurang-kurangnya ini akan membuatkan ahli lain lebih serius untuk menyiapkan
tugasan tepat pada waktu yang diberikan.
• Fahami tugasan
• Saling menghargai
Biasanya kerja yang dilaksanakan secara berkumpulan bukanlah satu tugasan mudah.
Sehubungan itu kerjasama setiap ahli kumpulan sememangnya sangat diperlukan.
Masing-masing perlu menghargai dan menghormati komitmen dan k e r j a s a m a y a n g
diberikan setiap ahli kumpulan.
• Santai
Bekerja sebagai satu pasukan dengan ahli yang sentiasa menghargai dan menghormati di
antara satu sama lain boleh memudahkan semangat berkumpulan dan meningkatkan moral
pekerja. Semangat berkumpulan amat penting untuk menentukan kejayaan atau keruntuhan
sesuatu kumpulan.
4.2 Keputusan Cepat
Komunikasi yang baik boleh melahirkan kumpulan yang cekap. Ahli akan terlatih untuk
menyampaikan mesej dalam bentuk yang boleh diterima dan mudah difahami antara satu
sama lain.
Bekerja sebagai satu pasukan juga boleh menyelesaikan beban kerja yang pelbagai apabila
agihan kerja dapat dilaksanakan dengan betul. Idea-idea yang bernas yang dapat dikongsi
bersama ahli kumpulan juga akan membantu menyelesaikan sesuatu beban kerja.
4.5 Kemahiran Berunding
Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan Struktur Organisasi merupakan hal yang sangat
penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil
maupun besar tetap memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran
organisasi yang ditetapkan. Secara definisi, yang dimaksud dengan Struktur Organisasi menurut
Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi
yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok.
Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan
Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan
posisi pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan
wewenangnya.
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya
terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional
(berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur
Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur
Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan
yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek
organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya
multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu
pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya
digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
Untuk dapat melakukan fungsi pengorganisasian secara efektif, seorang manajer sebaiknya
memiliki pedoman tertentu sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan bertindak sesuai
dengan keputusan yang diambil tersebut. Berikut ini adalah prinsip-prinsip pengorganisasian
yang dapat digunakan supaya fungsi pengorganisasian dalam manajemen dapat dilaksanakan
dengan efektif.
1. Prinsip Spesialisasi kerja (Work Specialization)
Prinsip ini sering disebut juga Prinsip Pembagian Kerja atau Division of Work, ada juga yang
menyebutnya Division of Labour.Yang dimaksud dengan Spesialisasi kerja adalah pembagian
tugas-tugas atau pekerjaan yang kompleks menjadi beberapa sub-pekerjaan atau bagian
kepada karyawannya. Setiap karyawan dilatih untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang
berkaitan dengan spesialisasinya sehingga mereka memiliki kualifikasi dan kemampuan yang
berkaitan dengan tugas-tugas yang diberikan tersebut.
Keuntungan dari Spesialisasi pekerjaan atau Pembagian kerja ini adalah meningkatkannya
produktivitas dan dapat melakukan pekerjaan dengan efisien karena setiap karyawan melakukan
tugas yang sama setiap harinya sehingga kecepatan kerja dan kualitas kerja dapat terjaga
dengan baik. Namun di sisi lain, ketergantungan organisasi terhadap karyawan tersebut akan
menjadi sangat tinggi dan juga menimbulkan kebosanan karyawan akan rutinitas pekerjaan yang
sama dan berulang-ulang. Kebosanan karyawan tersebut lama kelamaan akan dapat
menyebabkan tingginya tingkat ketidakhadiran (absen) dan tingkat pergantian tenaga kerja
(employee turnover) yang tinggi juga. Oleh karena itu, banyak perusahaan/organisasi yang
melakukan rotasi pekerjaan untuk mengurangi ketergantungan pada orang-orang tertentu dan
untuk menghindari kebosanan akan rutinitas yang sama dan berulang-ulang.
Otoritas atau wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, membuat keputusan,
memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu (atau tidak melakukan sesuatu), dan hak untuk
mengalokasikan sumber daya atas nama organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan prinsip ini, semua fungsi, tugas, wewenang dan hubungan antara manajer dan
bawahannya harus didefinisikan dan ditentukan secara jelas. Pengklarisifikasian hubungan
wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) dapat membantu organisasi mencapai
koordinasi yang lebih baik dan lebih efektif.
Rantai Komando merupakan konsep penting untuk membangun suatu struktur organisasi yang
kuat. Rantai Komand atau Chain of Command dapat diartikan sebagai garis kewenangan tanpa
putus yang membentang dari puncak manajemen ke karyawan level terendah serta mejelaskan
siapa yang harus bertanggung jawab dan melapor kepada siapa. Jadi pada dasarnya dapat
dikatakan bahwa Rantai Komando adalah aliran pelaporan. Misalnya seorang Operator produksi
harus melapor ke Leader Produksi, Leader produksi harus melapor ke Supervisor produksi,
kemudian Supervisor produksi harus melapor ke Manajer dan Manajer Produksi harus melapor
ke Direktur Operasional.
Tanggung jawab dan garis kewenangan tanpa putus ini berdasarkan dua prinsip penting yaitu
Unity of Command (Kesatuan Komando) dan Scalar Chain (Jenjang berangkai). Berdasarkan
Prinsip Kesatuan Komando, Karyawan seharusnya hanya menerima perintah dari seorang
atasan saja dan juga bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Jika terlalu banyak Atasan
yang memberikan perintah, karyawan yang bersangkutan akan sulit untuk membedakan
prioritasnya. Hal ini juga akan menimbulkan kebingungan dan tidak fokus pada tugas yang
diberikannya. Sedangkan Scalar Chain adalah garis vertikal wewenang dari atas sampai ke
bawah. Setiap karyawan harus menyadari posisi mereka di dalam Hirarki Organisasi. Garis
wewenang ini akan menunjukan apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya.
Pendelegasian wewenang merupakan salah satu hal yang penting dalam organisasi. Tanpa
adanya pendelegasian wewenang, seorang manajer harus mengerjakan sendiri semua
pekerjaannya. Keberhasilan seorang manajer pada dasarnya sangat tergantung pada
kemampuannya untuk mendelegasikan wewenang dan pekerjaan kepada bawahannya.
Pendelegasian wewenang dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dari seorang manajer
kepada bawahannya untuk melakukan sesuatu atau wewenang untuk pengambilan suatu
keputusan.
Rentang Kendali (Span of Control) atau sering disebut juga dengan Rentang Manajemen (Span
of Management) adalah Jumlah Karyawan atau bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif
oleh seorang atasan dalam satu waktu, atasan yang dimaksud tersebut dapat berupa seorang
Supervisor ataupun Manajer.
Rentang kendali ini sangat penting dalam mengetahui desain dan dinamika kelompok pada
organisasi yang bersangkutan. Rentang kendali pada suatu unit kerja (departement) dapat
berbeda dengan unit kerja lainnya meskipun dalam satu organisasi yang sama. Tidak ada angka
atau jumlah yang pasti terhadap rentang kendali ini, hal ini karena setiap organisasi memiliki
desain dan bentuk yang berbeda-beda juga. Disamping itu, pengalaman dan kepribadian
manajer serta kemampuan dan perilaku bawahan juga mempengaruhi jumlah rentang kendali
ini.
Rentang kendali yang sempit akan mempermudah seorang manajer untuk melakukan supervisi
terhadap bawahannya dan memperlancar komunikasi dengan bawahannya, sedangkan rentang
kendali yang lebar dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada bawahannya dan
melatih bawahannya lebih independen/mandiri.
Indeks
1 Ciri umum
o 1.1 Struktur ditakrifkan dan didokumenkan
o 1.2 Komunikasi
o 1.3 Clear vision
o 1.4 Jabatan
o 1.5 Pengkhususan kerja
o 1.6 Hierarki kuasa
o 1.7 Pemusatan dan desentralisasi
2 Jenis
3 Unsur
4 Rujukan
Ciri umum
Komunikasi
Jelas penglihatan
Ia harus jelas menentukan apa yang dibela, apa yang ingin dicapai
dan had moral dan etikanya. Visi mesti ringkas dan memberi arah
untuk perniagaan. Struktur organisasi mesti diwujudkan berdasarkan
visi syarikat.
Jabatan
Pengkhususan kerja
Hierarki kuasa
Jenis
Organisasi profesional
Organisasi bahagian
Struktur jenis ini akan ditemui dalam organisasi besar dan matang
yang mempunyai pelbagai jenama, menghasilkan pelbagai produk
atau beroperasi di kawasan geografi yang berlainan.
Elemen
Kerana pemisahan ini, ada orang yang menentukan misi dan hala tuju
umum organisasi (kecuali organisasi yang sangat kecil) bagi mereka
yang menguruskan pelaksanaan rancangan dan pengendalian
operasi selanjutnya untuk memastikan objektif tersebut dipenuhi..
Puncak strategik
Midline
Technostructure
Kakitangan sokongan
Rujukan